perjalananku dari yogya menuju solo dalam kilas tour de central java, aku melihat bahkan sempat membidik spanduk menarik dibeberapa titik sekitar jalur yogya-solo. spanduk tersebuk kelihatannya mempunyai tendensi politik tertentu, karena disebelah kiri menunjukkan sebuah lambang partai (PKB) dan sebelah kanan menunjukkan salah satu tokoh nasional yang juga salah satu guru bangsa ini, yakni Gusdur "Abdurrahman Wahid/pendiri PKB'. bunyi spanduk tersebut:
" Maaf Cak Imin!!! Karena Durhakamu pada Gusdur Kami Tak Akan Mendukung"
entah maksudnya apa, sampai didaerah jawa (yogya-solo) yang relatif halus perilakunya terdapat spanduk tersebut. jika di tafsirkan secara bebas kalimat dalam spanduk tersebut bernada kemarahan kepada salah satu pimpinan parpol, cak imin (muhaimin iskandar), keponakan dari Gusdur yang juga ketua PKB(Partai Kebangkitan Bangsa) yang memenangkan pertarungan politik dengan pamannya (Gusdur) ditingkat aturan hukum positif terkait eksistensi kepemimpinan di tubuh PKB sendiri.
menurutku kemunculan spanduk ini tidak lepas dari aura ketidak akuran antara paman dan keponakan...(jika diceritakan panjang jalan ceritanya)...bahkan terakhir Gusdur menyerukan Golput di Pemilu 2009 dan mengajak pula para pendukungnya untuk ikut bersamanya tidak menentukan pilihan politik di pemilu tahun depan.
entah sampai kapan drama politik antara paman versus keponakan..demikian pula antara pendukung gusdur versus pendukung cak imin.....akan terus terjadi...bagimana bangsa ini akan maju dan menggenggam masa depan yang penuh pengharapan, jika sesama anak bangsa saja saling gasak menggasak...wallahu'alam bis shawab..Label: serial politique |